Gunadarma University

Gunadarma University
gunadarma

Mengenai Saya

Teknik Mesin Gunadarma

Teknik Mesin Gunadarma
Mesin

Kamis, 30 April 2015

CERITA FIKSI


CERITA FIKSI

          Gadis penjual korek api
Gadis Penjual Korek ApiPada sebuah malam menjelang natal. Malam sangat dingin, salju turun dengan deras dan angin berhembus dengan kencang. Ada seorang gadis kecil yang sudah kehilangan mamanya, untuk menghidupi papanya yang sedang sakit,  tanpa memperdulikan badai salju berjalan dijalan yang diselimuti salju menjual korek api.
“Korek api, siapa yang mau membeli korek api”
Dia tidak memiliki baju hangat, memakai baju yang sudah kumal dan kepalanya dibungkus sebuah syal yang sudah koyak, diatas kakinya hanya memakai sepasang sandal tua, dia berteriak menjajakan korek apinya dijalan, tetapi tidak seorangpun yang memperdulinya.
Semua orang sedang sibuk mempersiapkan kado natal, dengan gembira dan bersenang-senang, sungguh kasihan gadis malang ini! Dia mempunyai banyak korek api yang disimpan disebuah keranjang dan tangannya memegang beberapa batang korek api.
Hari menjelang siang, dia tidak dapat menjual sebatangpun korek apinya, dalam keadaan lelah dan lapar dia berjalan terus, butiran salju jatuh diatas rambutnya yang berwarna keemasan, sampai didepan sebuah rumah yang mewah dia berhenti dan memandang kedalam rumah, didalam rumah kelihatan pohon natal yang dihias dengan indah, seorang ibu sedang bermain dengan gembira dengan kedua anaknya, kedua anaknya kelihatan sangat bahagia, diatas meja terlihat lilin yang berwarna-warni menyala, ada yang berwarna merah, hijau, putih, ungu, dia paling suka melihat lilin yang berwarna merah, warnanya sangat kontras diatas meja tersebut.
Melihat keadaan itu, dia teringat kepada nenek dan ibunya, mereka berdua sangat menyayanginya, tetapi mereka berdua sudah meninggal, memikirkan kenangan itu gadis kecil ini menangis dengan sedih.
Sambil menangis gadis kecil ini berjalan disebuah jalan yang besar, tiba-tiba sebuah kereta kuda lewat dan hampir melanggar dia.
Kereta kuda melintas dengan cepat, menyemprotkan percikan lumpur kebaju gadis malang ini, sandal gadis ini juga hilang, sehingga dengan kaki telanjang dia berjalan diatas salju dan berteriak :
“Korek api, siapa yang mau beli korek api.”
Senja telah tiba, sepasang kaki gadis kecil ini kedinginan sampai berwarna biru, disepanjang jalan tercium wangian daging panggang.
“Wah, sungguh enak jadi orang kaya, mereka sedang mempersiapkan perayaan natal.” Pikir gadis malang ini.
Dia sudah tidak kuat berjalan, badannya yang lelah menyandar dinding disebuah pertokoan, dia tidak berani pulang kerumah karena  sebatangpun korek api belum terjual, dirumah juga sangat dingin, karena dari segala arah angin dapat memasuki rumahnya yang sudah reyot.
Dia kedinginan sampai tubuhnya gemetar terus, dia sangat ingin menghangatkan tubuhnya walaupun hanya sebentar dengan sebatang korek api.
Tangannya yang kecil sudah hampir membeku. Sungguh sangat dingin, dia memutuskan untuk menyalakan sebatang korek api menghangatkan tangannya yang sedang membeku.
“Sesst “ korek api menyala, dia merasakan sebuah kehangatan menyelimutinya, nyala korek api menyilaukan, sambil melamun dia membayangkan dirinya duduk didekat sebuah tungku api, nyala api terlihat sangat cantik, terasa hangat, dia bermaksud menjulurkan kedua kakinya dekat ke nyala api, tetapi nyala tersebut dengan cepat sudah padam, tungku api hilang dari pandangannya. Dia terbangun dari lamunanya, dan melihat hanya bekas sebatang korek api yang sudah habis terbakar ditangannya.
Dia lalu menyalakan sebatang lagi, korek api menyala, mengeluarkan cahaya terang,
Nyala korek api yang memantul didinding, bagaikan ilusi dia melihat sebuah kamar didalam kamar terlihat sebuah meja makan diatas meja makan terhidang biscuit yang lezat dan daging panggang yang harum, keadaan ini sangat menarik, dia melihat daging panggang ini melompat dari piring dan berjalan menuju kearah gadis malang ini. Dia menjulurkan tangannya, korek api segera redup, tangannya hanya teraba dinding yang dingin.
Dia menyalakan sebatang lagi korek api, nyala korek api berubah menjadi sekuntum cahaya yang berwarna merah jambu.
Dia merasa dirinya duduk dibawah sebuah pohon natal besar yang cantik, lebih cantik dari pohon natal yang dilihat tadi siang, Diatas dahannya terdapat ribuan batang lilin kecil yang cantik sedang menyala. Gadis malang ini menjulurkan tangannya, korek api padam lagi. Ribuan batang lilin berubah menjadi bintang-bintang kecil yang terang dilangit. Diantara bintang-bintang itu sebuah bintang jatuh ke bumi berubah menjadi sebuah cahaya yang memanjang.
Dia menyalakan sebatang lagi korek api.
Gadis Penjual Korek ApiAh, di nyala api dia melihat nenek yang dirindukan setiap hari, dia melompat ke pelukan neneknya.
“Nenek !” teriak gadis kecil ini, “tolong bawa saya pergi nenek! Ke tempat yang tidak dingin, dan banyak makanan. Saya tahu begitu korek api ini padam, engkau sudah tidak kelihatan, seperti tungku api itu, daging panggang yang wangi dan pohon natal yang indah, saya akan kehilangan semuanya.”
Akhirnya, gadis malang ini menyalakan semua korek api yang tersisa, karena dia sangat ingin menahan neneknya disini terus.
Nyala korek api semakin terang, bagaikan disiang hari, dia melihat neneknya dengan penuh kasih sayang mengangkat dia kepelukannya, mereka berdua terbang makin lama makin tinggi, terbang kesebuah tempat yang hangat dan tidak akan merasa kelaparan lagi.
Pada keesokan harinya natal telah tiba, orang-orang disekitar pertokoan melihat gadis malang ini sedang menyandar di dinding, dengan wajah kemerahan dan senyuman terlihat sangat bahagia , tetapi dia sudah meninggal, meninggal dimalam menjelang natal, ditangannya masih tergenggam korek api yang terbakar.
Nah, adik-adik sekalian, jangan sedih walaupun gadis malang ini sudah meninggal, tetapi Tuhan sudah menjemputnya kesebuah tempat yang tidak akan kedinginan dan kelaparan dan dia akan berbahagia selamanya ditempat itu bersama nenek dan ibunya.


DAFTAR PUSTAKA

ADAT ISTIADAT DISUATU DAERAH



ADAT ISTIADAT DISUATU DAERAH

JAWA TENGAH
Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembang disini karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa tengah. mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco, ada juga tembang - tembang ( lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campur sari. Ada  juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni, peran khas dari jawa. Di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang sampai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo. budaya jawa tengah sungguh banyak, mulai dari wayang kulit, batik, tarian jawa, keris jawa,  dan masih banyak lagi.

Ø  Wayang Kulit
Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Pertunjukan Kesenian wayang adalah merupakan sisa - sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa - sisa dari kepercayaan animisme dan dynamisme.
Menurut Kitab Centini, tentang asal - usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula - mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang / Kediri. Sekitar abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Ceritera Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.

Ø  Batik
Kesenian gambar di atas kain khas Jawa Tengah.
 Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di masa lampau, khususnya di Kerajaan Mataram  kemudian Kerajaan Keraton Solo  dan Yogyakarta .
http://www.kidnesia.com/var/gramedia/storage/images/media/images/batik-jateng/3218942-1-ind-ID/Batik-Jateng_medium.jpg
Awalnya batik dikerjaan terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja, keluarganya, serta para pengikutnya.
Oleh karena banyaknya pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton untuk dikerjakan di tempat masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, kesenian batik ini ditiru oleh rakyat setempat dan kemudian menjadi pekerjaan kaum wanita di dalam rumahnya untuk mengisi waktu senggang.
Selain itu, batik yang awalnya hanya untuk keluarga keraton, akhirnya menjadi pakaian rakyat yang digemari pria dan wanita. Dahulu, bahan kain putih yang dipergunakan untuk membatik adalah hasil tenunan sendiri. Sementara bahan pewarnanya diambil dari tumbuh - tumbuhan asli Indonesia.  Beberapa bahan pewarna tersebut antara lain pohon mengkudu, soga, dan nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu dan garamnya dari tanah lumpur. Sentra kerajinan batik tersebar di daerah Pekalongan, Kota Surakarta, dan Kab. Sragen.

Ø  TARIAN JAWA
Tarian merupakan bagian yang menyertai perkembangan pusat baru ini. Ternyata pada masa kerajaan dulu tari mencapai tingkat estetis yang tinggi. Jika dalam lingkungan rakyat tarian bersifat spontan dan sederhana, maka dalam lingkungan istana tarian mempunyai standar, rumit, halus, dan simbolis. Jika ditinjau dari aspek gerak, maka akan berpengaruh pada tari - tarian istana. Jawa terletak pada posisi tangan, dan di Bali ditambah dengan gerakan mata.
Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa, adalah bentuk teater tari seperti wayang wong dan bedhaya ketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Bedhaya Ketawang adalah tarian yang dicipta oleh raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan berlatarbelakang mitos percintaan antara raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kanjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan/Samudra Indonesia) (Soedarsono, 1990). Tarian ini ditampilkan oleh sembilan penari wanita.

Ø  KERIS JAWA
Keris dikalangan masyarakat di jawa dilambangkan sebagai symbol “ Kejantanan “ dan terkadang apabila karena suatu sebab pengantin prianya berhalangan hadir dalam upacara temu pengantin, maka ia diwakili sebilah keris. Keris merupakan lambang pusaka. Di kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka unggulan keraton merupakan kepercayaan terbesar pada hari satu sura.
Keris pusaka atau tombak pusaka merupakan unggulan itu keampuhannya bukan saja karena dibuat dari unsure besi baja, besi, nikel, bahkan dicampur dengan unsur batu meteorid yang jatuh dari angkasa sehingga kokoh kuat, tetapi cara pembuatannya disertai dengan iringan doa kepada sang maha pencipta alam ( Allah SWT ) dengan suatu upaya spiritual oleh sang empu. Sehingga kekuatan spiritual sang maha pencipta alam itu pun dipercayai orang sebagai kekuatan magis atau mengandung tuah sehingga dapat mempengaruhi pihak lawan menjadi ketakutan kepada pemakai senjata pusaka itu.


DAFTAR PUSTAKA


KEBUDAYAAN & PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA



          KEBUDAYAAN & PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA

Ø DEFINISI  BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Ø  KLASIFIKASI  BUDAYA
Klasifikasi suatu budaya adalah sebagai unsur dari kebudayaan, dan unsur-unsur tersebut yaitu:
1)      Sistem Religi
Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2)      Sistem Organisai Kemasyarakatan
Merupakan produk manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubunya lemah, namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama dan bergotong royong untuk meningkatkan kesejahtraan hidupnya.
3)      Sistem Pengetahuan
Merupakan dari produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa.
4)      Sistem Ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5)      Sistem Teknologi Dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat.
6)      Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda(code) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lain, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7)      Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aestetieus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya.

Ø KARAKTERISTIK BUDAYA
a)      Komunikasi Dan Bahasa
Sistem komunikasi verbal dan non verbal membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya, meskipun bahasa tubuh mungkin universal perwujudannya berbeda-beda.
b)     Pakaian Dan Penampilan
Pakaian, dandanan (aksesoris/perhiasan), penampilan luar, cenderung berbeda-beda secara kultural. Misalnya Kebaya dan batik jawa.
c)      Makanan Dan Kebiasaan Makan
Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan-makanan sering berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya.
d)     Waktu Dan Kesadaran Akan Waktu
Kesadaran akan waktu berbeda-beda antar budaya yang satu dengan budaya lainnya.Sebagian orang tepat waktu dan sebagian orang lainnya merelatifkan waktu.
e)      Penghargaan Dan Pengakuan
Suatu area tertentu menmpunyai cara tersendiri dalam membemberi penghargaan dan pengakuan
f)       Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan manusia dan hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan kebijaksanaan.

Ø  PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

v  Danpak Positif
·         Perubahan tata nilai dan sikap adanya dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
·         Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berkembangnya ilmu dan teknologi ini masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berfikir lebih maju.
·         Tingkat kehidupan yang lebih baik. Dibukanya industry yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih.
v  Danpak Negatif
·         Pola hidup konsumtif
·         Sikap individualistic
·         Gaya hidup kebarat-baratan
·         Terjadinya kesenjangan social di masyarakat


DAFTAR  PUSTAKA
Ikifli.wordpress.com
Fransiska.aprilia.fib13.web.unair.ac.id
Davyoktanugraha.blogspot.com