Gunadarma University

Gunadarma University
gunadarma

Mengenai Saya

Teknik Mesin Gunadarma

Teknik Mesin Gunadarma
Mesin

Jumat, 28 November 2014

Inilah Diriku, Seorang Anak Perantau




Inilah Diriku, Seorang Anak Perantau ....
Sebuah judul postingan yang nggak kreatif banget ya hahaha... Judul ini aku pilih karena aku nggak tahu harus membuat judul apa untuk tema giveaway kali ini. Tema perantau yang di berikan mba mila, terlalu sulit bagiku karena banyak pengalaman dan kenangan selama merantau, ingin rasanya menceritakan semua pengalamanku selama di Jakarta, selama 6 bulann hidup sendiri di kota orang tanpa mengenal siapapun disini, banyak rasa yang campur aduk selama ini, rasa senang, sedih, kesepian, kesusahan, rindu yang nggak bisa di ungkapkan satu-satu.

Sampai saat inipun aku masih merantau, jauh dari keluargaku di Medan, tekadku yang sangat besar untuk bersekolah di luar pulau Sumatra pun membawaku ke Jakarta. Yah begitulah kata ayahku, aku harus keluar dari zona amanku untuk survive di kota lain bahkan kalau bisa di negeri orang. Hidup sendiri di kota orang rupanya membuat aku banyak belajar dan membentuk kepribadian yang lebih mantap. (Menurutku sih hehehe)

Aku memiliki perjalanan yang panjang selama di Jakarta, banyak susah senang yang aku dapat, walaupun terkadang susahnya lebih banyak( hahaha ) but it's ok selama itu untuk membentuk kepribadianku yang lebih baik dan lebih dewasa dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu . Selama merantau, aku terpaksa harus "mandiri", harus bisa apa-apa sendiri dari urusan kuliah, urusan makan, urusan kesehatan dan pastinya yang paling crucial yaitu urusan keuangan yang membuatku gila setiap akhir bulan memikirkan "jalan pintas" bagaimana aku bisa hidup dan makan dengan uang yang semakin menipis. (lebay ya? hahaha tetapi itulah sensasi dari seorang anak perantauan). Jika sudah begitu keadaannya, pasokan telur dan bumbu-bumbu makanan yang tersisa menjadi penyelamat di akhir bulan. Akhir bulan menjadi ajang  "ibu rumah tangga" yang sangat pintar mengolah makan agar enak di makan dan kenyang di perut atau menjadi seorang "kolektor" uang receh yang kalau di kumpulkan bisa di buat untuk membeli makanan selama 3-4 hari. (hahaha)

Makanan sehari-hari di akhir bulan

Telur goreng dengan kecap manis di akhir bulan

Sebenarnya uang yang dikirimkan oleh orangtua setiap bulannya sangat memadai,tetapi hal-hal yang tidak terduga lebih banyak dari yang diperkirakan, kalau minta lagi ke orangtua rasanya gimana gitu,masih banyak yang harus orangtua pikirkan dengan urusan lain yang menyangkut uang. Sebagai anak yang baik (gaya banget) aku harus bisa bertahan dengan kiriman orangtuaku itu, mencoba mengolah uang dengan baik dan berusaha menabung, walaupun pada akhirnya tabungan di rekeningku sampai sekarang nggak nambah-nambah.(hahaha) tapi itulah pelajaran berharga yang aku pelajari tiap bulannya dan belum lulus untuk lebih berhemat dengan uang yang dikirimkan. Manajemen keuanganku masih berantakan tetapi setidaknya tidak sampai harus berhutang di warung-warung sunda atau tegal di area kos-kosanku. (hehehe)

Inilah Diriku, Seorang Anak Perantau...
Tidak hanya seputar keuangan saja yang menjadi pengalaman berharga bagiku, tapi juga kepedulian yang sangat besar terhadap sesama teman, apalagi teman seperantauan. Banyak suka duka yang aku bagi dengan mereka, mereka seperti keluargaku disini, rasa kebersamaan dan saling tolong menolong sesama anak perantauan membuat persahabatanku dengan mereka semakin erat. Di kala aku sakit, di kala aku kesusahan, di kala aku memiliki masalah, merekalah yang ada berdiri di sampingku menggantikan peran keluargaku disini. Siapa lagi yang bisa aku minta bantuan selain mereka, hanya mereka yang bisa membantuku di kota orang ini. Aku banyak belajar dari mereka, sesulit apapun keadaanku ternyata masih ada yang lebih sulit dariku. Banyak pengalaman bersama mereka. Belajar bersyukur di setiap waktunya juga aku dapatkan dari keadaan yang aku alami disini, Aku masih beruntung daripada mereka. Ya itulah inti kehidupan bagiku, selalu bersyukur dan niscaya kau akan merasa cukup. (^__^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar